Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) menerima ucapan terima kasih dari Komunitas Budaya H3 (Hurip, Hurup, Handarbeni) karena telah mendampingi mereka hingga kini berbadan hukum. Kegiatan berlangsung pada Jumat (5/11/2024) bertempat di Hotel Grand Mercure, Kota Malang, pada acara Anugerah Sabda Budaya ke-6 dalam rangka Dies Natalis ke-15 FIB UB.
Komunitas yang berlokasi di Desa Mangliawan, Kabupaten Malang itu memberikan ucapan tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada FIB UB yang telah mendampingi mereka sejak tahun 2018 melalui aktivitas para dosen dalam berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Ketua komunitas Budaya H3, Achmad Junaidi mengungkapkan bahwa ucapan terima kasih itu diberikan sebagai bentuk penghargaan terhadap Dosen FIB UB yang telah mendampingi mereka dalam perjalanan komunitas sejak awal hingga menyandang status Yayasan H3 saat ini.
“Kami merasa sangat tersanjung karena diperhatikan oleh akademisi dari Universitas Brawijaya. Di benak kami, Brawijaya adalah Raja Majapahit dan kami menjadi semakin percaya diri karena didampingi oleh Sang Raja Brawijaya sendiri. Kami orang kecil sehingga mengalami hal semacam ini sungguh menjadi sesuatu yang sangat luar biasa,” ungkapnya.
Sekertaris Komunitas Budaya H3, Orin Haryono menambahkan bahwa keberadaan Dosen FIB UB di tengah mereka memberikan sumber semangat tersendiri.
“Kami merasakan kehadiran Dosen FIB UB sebagai sesuatu yang lain dan berbeda. Setelah kami cermati dan coba renungkan ternyata itu karena kebersamaan kami yang tidak sebatas program, tetapi kebersamaan yang sudah masuk dalam relasi kekeluargaan. Kami sering bertemu dan berdiskusi sambil minum kopi entah itu di rumah atau di café. Itu yang mengesankan dan itu berpengaruh pada pendampingan terhadap komunitas kami hingga hari ini telah menjadi komunitas yang berbadan hukum,” tandasnya.
Menanggapi ungkapan terima kasih tersebut, Dekan FIB UB, Assoc. Prof. Hamamah, Ph.D. menekankan jika kerja akademisi yang menyatu dengan masyarakat akan berbuah dan berdampak ‘lebih’ seperti pengalaman komunitas H3 ini. Akan berbeda kalau kehadiran akademisi hanya sekedar menyelesaikan program.
“Saya percaya dan yakin bahwa kerja Dosen yang sungguh-sungguh mendampingi kelompok masyarakat akan berbuah dan berdampak baik. Masyarakat yang akan bercerita sendiri tentang kehadiran Dosen di tengah mereka. Itulah praktik baik yang dilakukan oleh Dosen dalam kerja-kerja akademik. Saya berharap ke depan, para akademisi tidak sekedar hadir untuk mengerjakan program, tetapi sungguh hadir secara total untuk masyarakat atau komunitas yang didampingi” tegasnya.
Dr. Hipolitus Kristoforus Kewuel sebagai Dosen yang sejak tahun 2018 mendampingi komunitas Budaya H3 ini mengatakan bahwa apa yang dikerjakannya selama ini adalah hal biasa karena selalu dia kerjakan dalam kolaborasi dengan dosen-dosen lain dalam konteks penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Bedanya, di luar kerja program tersebut, ia masih menyempatkan diri untuk bersama dengan komunitas dalam diskusi-diskusi informal
“Memang saya yang menginisiasi kerjasama dengan komunitas ini, tapi dalam perjalanannya, melalui program-program penelitian dan pengabdian kedapa masyarakat, saya tidak pernah sendiri. Saya selalu bergandengan dengan rekan-rekan dosen sebagai partner kerja tri dharma perguruan tinggi,” ungkapnya.
“Di luar itu, memang saya selalu bertemu dan berkomunikasi dengan komunitas sekedar untuk bercanda dengan mereka. Di luar perkiraan saya, komunikasi-komunikasi itu mengalir alami hingga membawa kami pada pembicaraan hingga mengupayakan badan hukum komunitas mereka. Tentu itu terjadi karena pengalaman perjumpaan dengan berbagai macam persoalan yang tidak luput dari dinamika perjumpaan dengan berbagai pihak,” tuturnya.
Akhirnya, pembina komunitas H3, Hassoyo Joko Pitono menuturkan bahwa kebersamaan yang intensif dalam hubungan kerja dengan akademisi memang wajar akan menghasilkan banyak hal positif.
“Setiap perjumpaan dengan akademisi bukan tidak mungkin menghasilkan banyak manfaat. Buktinya, kebersamaan selama kurang lebih enam tahun ini telah mendatangkan manfaat bagi komunitas kami. Kami yakin, dalam perjalanan ke depan, semua itu akan terus berdinamika dan bukan tidak mungkin akan menghasilkan banyak hal lain yang lebih berkembang lagi,” harapnya. [hkk/dts/Humas FIB]