Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) menerima kunjungan dari perwakilan Huayou Indonesia, sebuah perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel yang merupakan bagian dari integrasi industri dan operasi internasional Zhejiang Huayou Cobalt, dengan lebih dari 17.000 karyawan yang berkantor pusat di Jakarta.
Kunjungan ini dilaksanakan pada Kamis (10/4/2025) pukul 14.00 WIB di Ruang Rapat Lantai 6 Gedung A FIB UB, dan difasilitasi oleh Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (BPPM) FIB UB. Kunjungan ini merupakan bagian dari rencana penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) yang dijadwalkan akan disahkan pada bulan April 2025 ini.
Dalam pertemuan tersebut, pihak FIB UB memaparkan program-program unggulan yang dimiliki oleh Program Studi Sastra Cina, termasuk dua skema pembelajaran, yaitu Belajar di FIB UB, khususnya untuk penguatan keterampilan bahasa dan budaya Tiongkok, dan Program Double Degree ke Tiongkok, seperti yang telah berjalan melalui kemitraan dengan perusahaan OPPO Indonesia.
Dekan FIB UB, Hamamah, Ph.D., menyampaikan harapan agar kerja sama ini dapat diperluas ke arah pemberdayaan SDM dari daerah operasi perusahaan.
“Selama ini, mahasiswa Sastra Cina FIB UB mayoritas berasal dari Jawa. Kami berharap, Huayou Indonesia dapat menjaring calon mahasiswa dari daerah, seperti Sulawesi dan Maluku Utara untuk melanjutkan studi di UB dan kelak kembali untuk mengabdi di daerah asal mereka,” ungkap Hamamah.
Dari sisi perusahaan, usulan tersebut dinilai positif, meski perlu dibahas lebih lanjut dengan pemerintah daerah setempat terkait skema pembiayaan dan legalitas.
Sementara itu, perwakilan FIB UB, Yang Nadia Miranti, S.Hum., M.Pd., juga menyarankan agar skema kerja sama diperluas dengan opsi perusahaan mengirimkan calon mahasiswa untuk studi di FIB UB, atau dosen FIB UB dikirim ke wilayah operasional perusahaan untuk memberikan pelatihan bahasa dan budaya Tiongkok secara langsung kepada karyawan atau masyarakat lokal.
Pertemuan berlangsung dalam suasana terbuka dan penuh antusiasme. Kedua pihak sepakat untuk menjalin kolaborasi strategis jangka panjang dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang menguasai bahasa Mandarin dan memiliki kompetensi budaya lintas negara, khususnya dalam konteks kerja sama industri.
Dengan kunjungan ini, FIB UB kembali menunjukkan komitmennya dalam menjembatani dunia akademik dengan sektor industri serta mendukung pembangunan daerah berbasis penguatan pendidikan bahasa dan budaya. [dts/Humas FIB]