Kampus Lebih Tangguh- Tim K3 FIB UB Bangun Budaya Siaga Bencana

 

Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) melaksanakan kegiatan simulasi tanggap bencana gempa bumi sebagai bentuk peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan seluruh civitas akademika terhadap potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu di lingkungan kampus.

Simulasi yang dilakukan pada Selasa (6/5/2025) ini dimulai dari Ruang Rapat Lantai 6 Gedung A FIB UB, dilanjutkan dengan proses evakuasi menuju titik kumpul yang telah ditentukan. Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif dari tenaga kependidikan dan satpam fakultas. Seluruh proses tersebut dikemas dalam video edukasi yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran berkelanjutan.

Dalam simulasi tersebut, disampaikan langkah-langkah penting jika terjadi gempa bumi. Para civitas academica dihimbau untuk: (1) tidak panik, tetap tenang, dan segera keluar ruangan secara teratur, (2) hindari menggunakan lift dan ikuti jalur evakuasi menuju tangga darurat, (3) tidak membawa barang berlebihan dan hindari berdesakan saat menuruni tangga. Pada tangga darurat, tidak boleh ada barang yang menghalangi proses evakuasi.

Kampus Lebih Tangguh- Tim K3 FIB UB Bangun Budaya Siaga Bencana

Petugas dari Tim K3 FIB UB akan sigap membantu proses evakuasi. Petugas akan memberikan pertolongan pertama jika terjadi insiden saat proses evakuasi, dan berkoordinasi dengan tim keamanan agar menghubungi emergency call. Setibanya di titik kumpul, petugas akan menghitung jumlah orang untuk memastikan tidak ada yang tertinggal di dalam gedung.

Titik kumpul merupakan lokasi yang telah ditentukan sebagai tempat aman bagi civitas academica untuk berkumpul setelah dievakuasi. Dengan adanya titik kumpul, mudah bagi tim tanggap darurat untuk menghitung jumlah orang yang telah dievakuasi dan memastikan tidak ada yang tersisa di area berisiko.

Simulasi ini menjadi bagian dari upaya membangun budaya K3 yang inklusif dan kolaboratif. Setiap individu di lingkungan kampus diharapkan peduli dan bertanggung jawab terhadap keselamatan dirinya sendiri dan orang lain saat menghadapi situasi darurat.

Melalui simulasi ini, FIB UB menegaskan bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Tidak hanya menjadi tugas petugas keamanan atau tenaga medis, tetapi semua unsur kampus, termasuk mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan memiliki peran penting dalam memastikan proses evakuasi berjalan aman dan efektif.

Simulasi ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kesadaran terhadap potensi bencana harus dibangun secara terus-menerus dalam kehidupan kampus, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang aman, tangguh, dan tanggap terhadap risiko. [dts/Humas FIB]