Jumat (3/1/2024) menjadi salah satu hari bersejarah bagi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) di awal tahun 2025. Pada hari ini ada dua kegiatan utama, yaitu Tasyakuran Pengukuhan Profesor pertama di FIB UB, Prof. Dr. Sony Sukmawan, S.Pd., M.Pd., dan Penutupan Rangkaian Dies Natalis ke-15 FIB UB. Terselenggara di Aula Gedung FIB A Lantai 2, acara dihadiri oleh seluruh dosen, tenaga kependidikan, serta tamu undangan.
“Alhamdulillah, hari ini kita diberi kesempatan untuk bersemuka dan berkumpul di awal tahun baru ini khususnya dalam acara Tasyakuran Pengukuhan Profesor dan Penutupan Dies Natalis ke-15 FIB UB,” ucap Hamamah, Ph.D., Dekan FIB UB, pada sambutannya.
“Pertama saya ingin mengucapkan Selamat Tahun Baru 2025, ini juga bertepatan dengan Jumat berkah,” sambungnya.
“Yang ingin kami sampaikan adalah ucapan selamat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Sony Sukmawan, S.Pd., M.Pd. Alhamdulillah, akhirnya FIB UB ‘pecah telur,’ memiliki professor pertama. Ini merupakan capaian yang membanggakan bagi kita semua. Semoga dengan dilantiknya Beliau sebagai professor, FIB bisa berkontribusi lebih banyak di bidang akademik dan penelitian,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini, Hamamah, Ph.D., juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh civitas academica FIB UB yang telah berkontribusi dan bekerja keras untuk kemajuan FIB UB, dengan harapan semoga ke depan FIB UB semakin bersinar dan Sejahtera.
Tidak lupa, Hamamah, Ph.D., juga mengucapkan selamat kepada para dosen, yang telah menyelesaikan studinya dan mendoakan para dosen yang sedang berjuang atau akan ujian dan sedang berproses supaya mendapat kemudahan dan kelancaran.
“Kemudian acara yang kedua adalah penutupan rangkaian Dies Natalis. Tahun 2024 alhamdulillah FIB UB mencapai usia ke-15 yang terhitung masih remaja. Remaja biasanya suka bereksplorasi. Mari kita perbanyak bereksplorasi supaya kita lebih memiliki dignity (martabat) di mata universitas maupun nasional. Mari kita tutup pintu tahun 2024 dan sambut tahun 2025 ini dengan penuh kebahagiaan,” ucapnya.
Acara selanjutnya adalah pemberian kesan pesan oleh Prof. Dr. Sony Sukmawan, S.Pd., M.Pd. Pada kesempatan ini, Prof Sony menyanyikan tembang Macapat Dhandhanggula yang memiliki lirik:
“Lamun sira anggeguru kaki
Amiliha manungsa kang nyata
Ingkang becik martabate
Sarta kang wruh ing kukum
Kang ibadah lan kang wirangi
Sukur oleh wong tapa
Ingkang wus amungkur
Tan mikir papwewehing liyan
Iku pantes sira guronana kaki
Sartane kawruhana”
Tembang ini memiliki tafsir, “Jika kamu hendak berguru, bergurulah pada manusia yang benar dan membenarkanmu, yang menjaga kebaikan martabatnya, karena hukum ia menjadi manusia yang patuh dan beriman. Dia selalu beribadah tanpa mengurangi kerendahan hatinya, lebih baik jika gurumu selalu berendah diri, yang sudah berisi namun ia tertunduk, dengan itu ia akan mengajarimu tanpa pamrih, itulah kejadian yang pantas kau jadikan guru, karena denganya mendatangkan pengetahuan yang tak kau ketahui.” (sumber: kompasiana.com -red)
Setelah menyanyikan tembang Macapat Dhandhanggula, Prof. Sony membacakan sebuah puisi indah yang memotivasi civitas academica FIB UB.
Selain acara utama, FIB UB juga menyiapkan beberapa acara lainnya. Dimulai dengan penyerahan cinderamata untuk ketua GJM purna tugas, Dian Novita Dewi, S.Pd., M.Li., Pemberian Penghargaan untuk Tenaga Kependidikan Berprestasi, serta pemberian kejutan untuk Dekan FIB UB yang berulang tahun tepat hari ini saat diselenggarakan acara.
Acara ditutup dengan ramah tamah dan pengundian doorprize yang mana seluruh peserta yang hadir mendapatkan hadiah menarik dari FIB UB. [dts/Humas FIB]