Kementerian Sosial dan Lingkungan BEM Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) telah melaksanakan sebuah program kerja yang dinamakan Trasheroes pada Sabtu (18/3/2023) di gedung FIB A. Kegiatan Trasheroes ini bertujuan untuk menimbulkan rasa kepekaan dan kepedulian masyarakat umum terutama mahasiswa akan mencintai lingkungan sekitar dengan membersihkannya dari sampah.

Trasheroes mungkin terdengar asing di benak para pembaca. Secara umum Trasheroes diambil dari bahasa Inggris, yaitu “trash” berarti sampah dan “heroes” berarti pahlawan. Trasheroes merupakan program kerja pertama dari Kementerian Sosial dan Lingkungan BEM FIB UB dalam upaya mengatasi permasalahan sampah di Kota Malang.

Kegiatan Trasheroes ini mengangkat tema “GUARDIAN OF THE EARTH: Be a Hero and Dispose Your Trash” yang memiliki arti jadilah pahlawan penjaga bumi yang ikut serta merawat tubuhnya dengan cara membersihkan sampah dan membuang sampah pada tempatnya.

Kegiatan ini dibentuk atas kekhawatiran mahasiswa akan dampak pencemaran lingkungan, seperti banjir, polusi, dan penyakit. Trasheroes telah dilaksanakan sebanyak satu kali dan nantinya akan dilaksanakan kembali pada bulan Mei 2023

Pada sesi pertama, terdapat berbagai jenis sampah yang telah mereka kumpulkan berupa sampah plastik, logam, kaca/beling, pembungkus makanan, kertas, serta buku. Trasheroes bekerjasama dengan beberapa kedai kopi dalam pengumpulan sampah dan Bank Sampah Malang (BSM) untuk penyerahan akhir dari sampah-sampah yang telah berhasil dikumpulkan untuk dijual di sana.

BSM merupakan sebuah lembaga berbadan hukum koperasi yang terletak di Jalan S. Supriadi No.38 A, Sukun, Kec. Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. Pendiriannya difasilitasi oleh Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk membantu dalam hal pemberdayaan masyarakat untuk ikut serta dalam pengolahan sampah rumah tangga. BSM turut membina, melatih, mendampingi, dan memasarkan hasil dari pengolahan sampah. Mereka juga menyediakan kegiatan workshop, magang, serta pelatihan kerajinan daur ulang sampah.

 

  

Adapun bentuk kegiatan Trasheroes meliputi 1) menyebarkan poster ditujukan kepada mahasiswa untuk sekiranya menyumbang sampah yang berasal dari kos-kosan ataupun rumah. Jika mahasiswa merasa bingung dengan sampah yang menggunung di tempat tinggal mereka, maka mahasiswa bisa mendonasikannya pada Trasheroes; 2) Dibukanya tempat pengumpulan sampah di beberapa titik di FIB UB. Donasi sampah memiliki kriteria yaitu sampah plastik, logam, kaca, dan kertas; 3) Selain pengumpulan sampah di kampus, Trasheroes juga mencari sampah di beberapa kedai kopi (Andhap Ansor, Warung Tepi Sungai, dan Ko.Boy); 4) Trasheroes membuka volunteer yang diikuti oleh mahasiswa FIB UB untuk pengambilan serta penyetoran sampah; 5) Terakhir, setelah semua sampah berhasil dikumpulkan ke dalam plastik sampah berdasarkan jenisnya, Trasheroes berangkat menuju BSM untuk penyetoran sampah sekaligus menjualnya. Sesampainya di BSM, semua sampah ditimbang dengan hasil berat yang memuaskan yaitu sebesar 41 kg.

“Tujuan dilaksanakannya kegiatan Trasheroes ini adalah untuk memberi pemahaman kepada masyarakat umum terutama mahasiswa tentang kepekaan maupun kepedulian terhadap alam lingkungan sekitar dan menciptakan lingkungan yang bersih. Serta yang paling utama adalah hasil dari penyetoran sampah yang telah dijual diserahkan sebagai sumbangan beasiswa untuk membantu mahasiswa FIB UB yang sedang mengalami kendala ekonomi dalam menempuh pendidikan kuliah,” ungkap Daffa Khaidar Novriko, selaku ketua pelaksana Trasheroes.

“Melalui program ini, kami berharap jiwa kepedulian masyarakat umum terutama mahasiswa dapat meningkat dalam aktivitas pembersihan sampah, kesadaran kebersihan lingkungan, serta tolong-menolong kepada sesama,” pungkasnya. [dkn/dts/Humas FIB]