Wali Kota Malang Dukung Pengembangan Rumah Budaya Indonesia UB di Tianjin

Wali Kota Malang terpilih periode 2024–2029, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M., menyatakan dukungannya terhadap pengembangan Rumah Budaya Indonesia (RBI) di Tianjin, Tiongkok. Dukungan tersebut disampaikan dalam Diskusi Penjajakan Kerja Sama antara Pemerintah Kota Malang dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) pada Jumat (20/12/2024), di Ruang Pertemuan Gedung A Lantai 2 FIB UB.

Diskusi ini membahas peluang kerja sama internasional berbasis konsep Pentahelix ABCGM (Academic, Business, Community, Government, and Media), yang bertujuan memperkuat diplomasi budaya dan meningkatkan citra Kota Malang di tingkat global.

Dalam sambutannya, Dekan FIB UB, Hamamah, Ph.D., menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya pertemuan ini. Ia mengucapkan selamat kepada Wahyu Hidayat atas terpilihnya sebagai Wali Kota Malang dan berharap pertemuan ini menjadi awal sinergi yang kuat antara FIB UB dan Pemerintah Kota Malang.

“Kami percaya sinergi antara akademisi dan pemerintah dapat menghasilkan inisiasi yang berdampak positif bagi kemajuan Kota Malang dan kesejahteraan masyarakat. Kami berharap program ini dapat membawa Kota Malang go international,” ujar Hamamah.

RBI di Tianjin merupakan hasil kerja sama antara UB dan Tianjin Foreign Studies University (TFSU), yang diresmikan pada Mei 2024 dengan dukungan KBRI Beijing. Program ini bertujuan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia, termasuk budaya khas Kota Malang, ke masyarakat internasional.

Wali Kota Malang Dukung Pengembangan Rumah Budaya Indonesia UB di Tianjin

RBI di Tianjin ini menampilkan beragam budaya Indonesia, seperti musik tradisional, pakaian adat, seni pertunjukan, dan kuliner. Program ini juga melibatkan komunitas Tionghoa di Kota Malang sebagai bagian dari pertukaran budaya yang lebih inklusif.

Dekan FIB UB menambahkan bahwa program ini juga melibatkan berbagai program studi di FIB UB, seperti PS Sastra Cina bertanggung jawab dalam pengalihbahasaan materi budaya, sementara PS Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia  berperan dalam pengajaran BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) dan UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia).

Wahyu Hidayat mengapresiasi langkah FIB UB dalam memperkuat diplomasi budaya melalui RBI. Ia menilai program ini sejalan dengan visi dan misinya, khususnya dalam program ‘Mbois Berkelas’ yang mengedepankan budaya sebagai salah satu pilar utama.

“Program ini adalah langkah konkret untuk mengangkat Kota Malang ke level global. Kami siap mendukung dengan memfasilitasi kegiatan budaya hingga penyelenggaraan acara tahunan bertema budaya,” ungkap Wahyu.

Ia menambahkan bahwa UMKM di Kota Malang juga memiliki potensi besar untuk diperkenalkan dalam pameran budaya di Tiongkok. Pemerintah Kota Malang berkomitmen untuk memperluas kerja sama ini agar berdampak pada perekonomian dan pariwisata Kota Malang.

Diskusi ini juga membahas rencana pengembangan RBI di masa mendatang, antara lain: (1) pameran budaya tahunan dan festival seni di Tianjin, (2) pertukaran pelajar dan kerja sama pendidikan antara UB dan TFSU, (3) promosi UMKM dan produk kreatif Kota Malang di pasar internasional, dan (4) pengembangan industri berbasis budaya yang melibatkan komunitas dan pelaku seni lokal.

“Semoga kerja sama ini tidak hanya berhenti di pertemuan ini, tetapi berkembang menjadi kolaborasi nyata yang berkelanjutan,” tutup Hamamah.

Melalui kerja sama ini, Kota Malang diharapkan dapat menjadi pusat pengenalan budaya Indonesia yang lebih luas, sekaligus memperkuat posisinya sebagai kota yang aktif dalam diplomasi budaya global. [dts/Humas FIB]