Fatmawati, M.Sn. bersama Mahasiswa Kelas Kursus Membatik asal Vietnam
Batik merupakan salah satu budaya Indonesia yang terkenal di mancanegara. Kita bisa menemukan batik dengan berbagai motif yang berbeda di beberapa wilayah. Seperti daerah Cirebon yang terkenal dengan ikonnya Mega Mendung, Singa Barong, dan Paksinaga Liman; Yogyakarta dan Solo yang sarat dengan batik Parang, Sidomukti, dan Kawungnya. Lalu, Pekalongan dengan motif khas alam seperti motif Terang Bulan, motif Lung-lungan, Jlamprang, serta Buketan. Serta, Malang dengan corak Topeng, Tugu Malangan, dan Bunga Teratai.
Saat ini, tidak perlu mengunjungi sanggar batik atau ke pengrajin batik untuk belajar membatik. Apalagi jika berada di Kota Malang, Unit Layanan Bahasa dan Ekonomi Kreatif (LBEKRAF) Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Brawijaya (UB) membuka kelas kursus batik privat maupun reguler yang bisa diikuti baik oleh mahasiswa ataupun masyarakat umum.
Sebelum tahun 2022, kelas membatik hanya diperuntukkan bagi mahasiswa asing yang mengambil mata kuliah ini sebagai salah satu kelas wajib mereka. Terdapat berbagai program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) yang mengambil Mata Kuliah Membatik dalam rencana studi belajarnya. Program-program tersebut antara lain Darmasiswa untuk program satu tahun dan kelas BIPA Privat untuk 2-3 kali pertemuan.
Namun, saat ini LBEKRAF juga mengadakan kelas membatik yang bisa diikuti oleh mahasiswa asing non-program BIPA FIB. Program yang telah terlaksana di tahun 2022 yaitu kelas membatik dengan mahasiswa Inbound dari Fakultas Kedokteran Hewan UB. Kelas ini dilaksanakan pada Kamis (14/10/2022) lalu di Studio Batik Gedung B, FIB UB. Kelima mahasiswa dari Vietnam ini mengikuti kelas membatik yang dibimbing oleh Fatmawati, M.Sn., Dosen Program Studi Seni Rupa Murni FIB UB.
Cha Jihyeon, Mahasiswa asal Korea Selatan, Melakukan Proses Pewarnaan Batik
Saat ini, peserta kursus membatik aktif adalah Cha Jihyeon, mahasiswa program pertukaran pelajar dan budaya dari Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan, dan Kuniko Kiriake yang dikenal dengan panggilan Yamamoto Sensei, dosen native pembelajaran Bahasa Jepang di FIB UB.
Kelas membatik ini tidak hanya bisa dinikmati oleh mahasiswa asing saja, tetapi program ini juga bisa diikuti oleh masyarakat umum dengan berbagai pilihan skema. Skema yang ditawarkan antara lain kelas regular dan kelas privat dengan pilihan belajar batik satu warna, batik dua warna, dan batik tiga warna. Untuk kelas regular, jumlah pertemuan dilakukan sebanyak 16 kali dengan peserta minimal per program adalah lima orang. Sedangkan untuk kelas privat, peserta akan mendapatkan 10 kali pertemuan.
Biaya yang dikeluarkan oleh peserta sudah termasuk di dalamnya bahan-bahan membatik. Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan membatik antara lain kain mori, malam, naphthol, remasol warna merah, kuning, biru, canting, water glass, dan kuas berukuran kecil dan sedang.
Jadi, kita tidak perlu jauh-jauh pergi ke kampung batik hanya untuk mempelajari cara membatik. Demikian juga, dana yang dikeluarkan tidak terlalu banyak. Tidak hanya itu, kita bisa mengajukan kelas membatik dengan jadwal yang disepakati bersama antara para peserta kursus dengan pengajar. Pendaftaran dan informasi lebih lanjut bisa langsung menghubungi LBEKRAF yang terletak di lantai 1 Gedung A FIB UB. [ny/dts/Humas FIB]