Para dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) mengikuti acara Wokshop Kepenulisan Penelitian di Ruang Rapat Gedung FIB B pada Selasa (21/05/2024). Prof. Umesh Sharma dari Monash University Australia hadir sebagai pemateri pada acara ini. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Bahasa FIB yang mendapatkan Hibah Visiting Professor melalui Program EQUITY dari Tim World Class University UB.

Sekitar pukul 09.00 WIB, Hamamah S.Pd., M.Pd., Ph.D., selaku Dekan FIB UB memasuki ruangan. Kegiatan segera dimulai dengan pembukaan oleh MC yang menyambut Prof. Umesh Sharma secara resmi, dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Dekan FIB UB.

Dalam Sambutannya, Hamamah menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini dapat menjadi awalan yang bagus bagi FIB UB dapat menjalin kolaborasi dengan Monash University.

“Semoga, ini bisa menjadi kolaborasi yang bagus untuk masa depan nanti,” singkatnya.

Tak jauh berbeda, Prof. Umesh juga mengharapkan supaya kegiatan ini dapat memberikan banyak manfaat dengan diskusi-diskusi yang akan dilakukan.

Sebelum memasuki kegiatan utama, MC mempersilahkan Dekan FIB UB dan Prof. Umesh untuk melakukan sesi penyerahan cinderamata dan dokumentasi bersama terlebih dahulu, diikuti dengan seluruh peserta yang hadir di ruangan.

Kemudian acara memasuki kegiatan utama, yaitu diskusi dan workshop penulisan penelitian. Dibuka dengan diskusi yang diikuti dengan antusias, melihat dari cukup banyak pertanyaan yang disampaikan kepada Prof. Umesh. Pada sesi diskusi ini, Prof. Umesh juga mengajak seluruh peserta untuk mencoba menuliskan sebuah refleksi terkait penelitian.

Dalam materi, terdapat beberapa fokus yang disampaikan mengenai penelitian, yaitu permasalahan pada sebuah penelitian, dan pertanyaan-pertanyaan yang diperlukan untuk keberlangsungan sebuah penelitian, seperti tujuan penelitian dan dampak dari penelitian.

Menjelang akhir kegiatan, penyampaian materi oleh Prof. Umesh ditutup dengan satu kalimat untuk membuka pandangan terkait penulisan penelitian.

“Kita telah menjadi konsumen penelitian terlalu lama, sudah saatkan kita menjadi produsen ilmu baru. Gunakan sejarah kita untuk membantu kita menginvestigasi perjalan kita,” jelasnya. [adhyaksa/dts/Humas FIB]